JOMBANG – Hotel Yusro, menjadi tempat digelarnya Rapat Keja Nasional (RAKERNAS) organisasi Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air (PCTA) Indonesia Yang Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan, (31/05). Setidaknya ada 300 peserta rapat hadir dari seluruh penjuru Nusantara untuk mensukseskan agenda organisasi yang telah dideklarasikan pada 21 Maret 2010 di Pendopo Agung Trowulan Kabupaten Mojokerto Jawa Timur ini.
Menurut Sekretaris Jendral PCTA Indonesia, Ismu Syamsudin, organisasi ini akan mengevaluasi, dan menyempurnakan program kerja organisasi.
“Dalam Rakernas akan dibahas dan disahkan berapa peraturan organisasi dan juga isu strategis nasional. Salah satu komitmen PCTA Indonesia adalah akan terus berjuang memfaktakan Frasa Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 1945 dan Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia 18 Agustus 1945,” kata Ismu Syamsudin saat rapat panitia persiapan Rakernas.
Dalam ranah ekonomi, isu strategis penting lain yang digodok dalam Rakernas PCTA Indonesia adalah terkait Ketahanan Pangan Nasional.
“Kami menilai kondisi kebangsaan dan ekonomi dunia semakin dinamis sehingga perlu disikapi secara nyata, karena itu Rakernas akan juga mensukseskan Program Nasional Gerakan Syukur Ketahanan Pangan. Kita telah memulai penanaman Uwi yakni tanaman umbi-umbian yang memiliki potensi sebagai pangan alternatif, kaya akan karbohidrat, dan dapat diolah menjadi berbagai produk pangan,” lanjut Ismu Syamsudin.
Rakernas yang akan berlangsung hingga 1 Juni ini juga mendorong agar catatan sejarah menetapkan bahwa Bung Karno lahir di Ploso.
“Bertepatan dengan bulan Juni, Rakernas PCTA Indonesia mendorong agar sejarah menetapkan bahwa kelahiran Bung Karno adalah di Ploso, Jombang. Kami telah melakukan berbagai langkah penelitian dan diskusi dengan banyak pihak terkait sejarah Sang Proklamator ini,” pungkas pria asal Pekalongan ini.
Seperti diketahui, PCTA Indonesia selama berdiri telah berhasil secara nyata mewujudkan banyak kegiatan diantaranya pembangunan Rumah Syukur Hari Pahlawan, Seminar Internasional Kebangsaan di Bandung, hingga ikut serta dalam memberikan pembinaan dan pelatihan calon anggota POLRI untuk membentuk jiwa Pancasila dan cinta tanah air. (dpw)