PLOSO- Ada arahan penting dalam acara Penyerahan serentak Rumah Syukur Kemerdekaan Indonesia Layak Huni Shiddiqiyyah (RSKILHS) tahun ini. Ibu Nyai Shofwatul Ummah, Ketua Umum organisasi Dhilaal Berkat Rohmat Alloh (Dhibra) Shiddiqiyyah, mengatakan syarat teknis RSKILHS diantaranya wajib ada aliran air dan listrik.
“Rakyat Indonesia berhak menikmati apa yang ada
di Indonesia terutama tanah dan airnya,” tegas Ibu Nyai dalam sambutannya,
(02/08).
Selain itu dijelaskan bahwa pembangunan RSKILHS
selama ini bukan karena Shiddiqiyyah kaya harta, akan tetapi karena kepedulian
dan kerjasama semua murid atas bimbingan almukarom Kyai Moch. Muchtar Mu'thi
Muchtarulloh al Mujtabaa, Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah.
“Shiddiqiyyah tidak kaya harta, tapi dituntun
oleh Mursyid untuk yadullohi alalaajamaah atau bekerjasama,” lanjut Bu Shof -
sapaan Ibu Nyai.
Seperti diketahui pembangunan RSKILHS sudah
berjalan 22 tahun dengan total jumlah yang telah dibangun 1824 rumah dengan
anggaran 84 miliar rupiah lebih. Adapun tahun ini diserahkan sebanyak 132 unit
dibangun di 93 Kota /kabupaten dan 14 propinsi di Indonesia.
RSKILHS diberikan sebagai ungkapan syukur atas
Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan berdirinya NKRI tanpa membedakan agama
penerimanya. Adapun organisasi penggerak pembangungan RSKILHS adalah organisasi
DHIBRA Shiddiqiyyah, sebuah lembaga yang fokus dalam bidang sosial kemanusiaan.
Dalam prosesi penyerahan RSKILHS di Pesantren
Majma'al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah tahun ini digelar juga
pertemuan online dengan sejumlah titik lokasi RSKILHS di Indonesia. Turut
bergabung salah satu penerima RSKILHS melalui zoom adalah Elizabeth (70 th)
seorang pemeluk Katolik asal Kota Malang. Ia merasa senang dan bersyukur. (**)