Header Ads Widget

ATAS BERKAT ROHMAT ALLOH YANG MAHA KUASA

ORSHID Tak Lelah Ingatkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia

PLOSO - Andaikan Bangsa Indoneaia belum merdeka tentu tidak banyak kegiatan dapat dilakukan oleh masyarakat, termasuk oleh warga Shiddiqiyyah. Karena itulah peristiwa penting terkait hari-hari besar kenegaraan selalu disyukuri dengan cara mendalam dan konkrit oleh pengurus dan warga thoriqoh yang berpusat di Losari, Ploso, Jombang, Jawa Timur ini.

“Andaikan NKRI belum berdiri,  kita belum tentu bisa berada bersama-sama di Losari, Ploso (Losplos) saat ini. Karena itu Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah selalu mengajarkan bersyukur, dengan berbagai program yang beliau prakarsai,” ucap Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah (ORSHID) saat sambutan  dalam acara Tasyakuran atas nikmat Kemerdekaan Bangsa Indonesia ke-81 penanggalan hijriyyah di Pesantren Majma’al Bahrain Hubbul Wathan Minal Iman Shiddiqiyyah, (20/03).


Patut dicatat organisasi di lingkungan Shiddiqiyyah selalu menggelar kegiatan tasyakuran atas nikmat Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan berdirinya NKRI  selama dua hari berturut-turut. Tata cara dan doa pun juga disiapkan agar dapat dilaksanakan warga hingga ke seluruh Indonesia.

“Organisasi di lingkungan Thoriqoh Shiddiqiyyah tidak akan pernah lelah dan berhenti untuk mengingatkan tentang frasa 17 Agustus adalah Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan 18 Agustus berdirinya NKRI  kepada pemerintah dengan berbagai langkah dan cara,” kata Joko Herwanto.


“Bahkan pada tahun 2016 ditandatangani petisi 17 Agustus adalah Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan 18 Agustus berdirinya NKRI bersama 10 tokoh dan dikirimkan kepada presiden RI,” lanjut Joko Herwanto yang juga Wali talkin Shiddiqiyyah ini.


ORSHID memang telah melakukan upaya legal formal untuk meluruskan penyebutan dan penulisan frasa “17 Agustus adalah Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan 18 Agustus berdirinya NKRI”. Baik melalui Fokus Diskusi Grup (FDG) dengan pemerintah daerah, seminar, bahkan audensi ke DPR RI dan Kementrian Dalam Negeri telah dilakukan sejak tahun 2016. Banyak pihak di lapangan turut mendukung, meski saat ini dalam aturan pemerintah masih mencantumkan tanggal 17 Agustus sebagai hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Padahal faktanya Republik Indonesia tidak pernah dijajah!. (*)