Header Ads Widget

ATAS BERKAT ROHMAT ALLOH YANG MAHA KUASA

Pesantren Jatidiri Bangsa Bulan Syawal Siap Digunakan



KEDIRI- Masih ingat peletakan batu pertama pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa Indonesia di Kediri tahun lalu? Inilah kondisi terbarunya.

Menurut Kuswartono, salah satu panitia pembangunan, mengatakan jika pesantren yang peletakan batu pertamanya oleh Mursyid Shiddiqiyyah, Syech Muchtarulloh Al-Mujtaba ini saat ini sudah 80 persen pembangunannya. Biaya yang digunakan sudah lebih dari Rp 1 Miliar dari para donatur dan warga Shiddiqiyyah.

“Alhamdulillah bangunannya sudah selesai 80 persen, yaitu satu unit gedung aula, dua asrama, dan dapur. Nanti berlanjut finishing seperti pembuatan ornamen warna dan keramik lantai,” kata Kuswartono, (09/03).

Beberapa ruangan di pesantren ini sudah digunakan untuk kegiatan bersama. Kapasitas aula bisa menampung 200 orang. Sedangkan asrama dengan bed bisa dipakai 80 orang.

“Gapura gerbang setinggi 9 meter bergaya Mojopahit juga sudah selesai,” lanjut pria yang juga walitalqin Shiddiqiyyah ini.

Meski demikian diakui masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, misalnya pemadatan jalan utama, pembersihan sungai dan penanaman sejumlah pohon. Mengingat pesantren Jatidiri Bangsa Indonesia terkait dengan kawasan cagar budaya Situs Persada Sukarno, sehingga baik dalam hal arsitektur bangunan dan termasuk kegiatan diselaraskan.

Memasuki bulan Ramadhan para relawan masih terus  bekerja di malam hari. Berbagai pihak sampai saat ini terus berpatisipasi termasuk bantuan dalam hal konsumsi.

“Terimakasih kepada semua pihak, terutama relawan dari Nganjuk, Kediri, Tulungagung, Trenggalek dan Blitar dan sekitarnya yang rutin datang. Kami terus menanti relawan lain hingga pekerjaan tuntas,” pungkas Kuswartono.

Perlu diketahui, Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia yang terletak di Kecamatan Wates, Kediri ini mulai digarap sejak 6 Juli 2023. Peletakkan batu pertama juga dihadiri Kapuspen TNI, pengurus organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air (PCTA) Indonesia, warga Thoriqoh Shiddiqiyyah, komunitas lintas iman dan pegiat kebangsaan. (*)