Header Ads Widget

ATAS BERKAT ROHMAT ALLOH YANG MAHA KUASA

Usaha Kreatif Dorong Percepatan Pembangunan PJDBI Kediri


KEDIRI- Upaya percepatan pembangunan Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia (PJDBI) yang terletak di Kecamatan Wates, Kediri memasuki babak baru. Beberapa usaha kreatif dilakukan untuk meningkatkan partisipasi dalam penggalangan dana oleh panitia pembangunan pesantren yang peletakan batu pertamanya oleh Sang Mursyid Shiddiqiyyah, Syekh Muchtarulloh al Mujtaba dan dihadiri Kapuspen TNI pada tahun 2023 ini.

Diantara usaha kreatif panitia pembangunan PDJBI adalah melalui perdagangan souvenir berupa cicin, tasbih, kaos, penjualan beras, kambing kurban hingga berlian bersertifikat.

“Tasbih kami buat dari kayu Kembang Kantil yang ada di lokasi Ndalem Pojok Persada Sukarno. Jadi sangat ikonik,” kata Kuswartono mewakili panitia.

“Setidaknya sudah Rp 20 jutaan terkumpul di bulan Maret dari warga kabupaten Nganjuk, Kediri dan Trenggalek dari pembelian souvenir tasbih ini,” lanjut pria yang juga walitalqin ini.

Sementara itu penggalian dana melalui penjualan beras juga direspon positif oleh warga Shiddiqiyyah. Mereka menambahkan sejumlah dana shodaqoh dalam pengadaan beras zakat fitrah dan kambing kurban yang disalurkan untuk pembelian material pembangunan PJDBI seperti genting, keramik dan sebagainya.

“Warga Trenggalek mempercayakan penyaluran Zakat Fitrah dan shodaqohnya ke panitia pesantren PJDBI. Sementara ini ada 19 paket kami daftarkan,” tulis Badri, warga Trenggalek melalui pesan whatsapp ke panitia, (24/03).

Dalam hal lain, arsitektur Pesantren Jatidiri Bangsa Indonesia  Kediri dikomandoi oleh walitalqin Shiddiqiyyah, Suhardono, sengaja mendesain dengan nuansa khas. Diantaranya penggunaan material batu bata expose dan ornamen Bunga Kantil, Bunga Kenangan dan Bunga Wijaya Kusuma.

“Batu bata merah yang diproses  dengan perpaduan tanah dan air dan dibakar pada suhu tinggi ini melambangakan kejayaan Nusantara. Sedangkan ornamen bunga-bunga mengandung filosofi keharuman NKRI,” lanjut Kuswartono menerangkan.

Percepatan pembangunan pesantren kebangsaan di dekat kawasan Situs Persada Sukarno ini didukung banyak pihak termasuk organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air (PCTA) Indonesia, komunitas lintas iman dan pegiat kebangsaan. Mereka bergandengtangan turutserta bergerak dari seluruh pelosok Indonesia. Bahkan di dalam bulan Ramadhan pun pengerjaan bangunan terus digenjot. (Dpw)