REMBANG - Semangat perempuan Indonesia dalam mengisi kemerderkaan tidak pernah lepas dari sosok Ibu RA Kartini. Pahlawan perempuan ini memang energi perjuangannya masih terasa hingga generasi muda masa kini. Karenanya Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air (PCTA) Indonesia Yang Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan sudah sepatutnya mensyukuri adanya Hari Pahlawan RA Kartini melalui beragam kegiatan secara nasional.
Puncak acara tasyakuran Hari Kartini di kota Rembang adalah
menyimak pitutur luhur dari Dewan Pemrakarsa PCTA Indonesia, Kyai Muchammad Muchtar Mu’thi. Dalam kesempatan ini Kyai Muchammad
Muchtar Mu’thi mengungkapkan hikmah dari peran perempuan dari kisah pewayangan
yang melahirkan tokoh-tokoh besar Pandawa Lima.
“Yang ada dalam kisah pewayangan adalah bayangan (gambaran) kehidupan manusia. Dalam pewayangan ada hikmah perjuangan dan asuhan seorang ibu yang melahirkan Pandawa Lima yang sakti luar biasa. Demikian juga jasa pahlawan perempuan Indonesia mulai dari Aceh hingga jasa Ibu RA Kartini perlu disyukuri,” dhawuh Sang Dewan Pemrakarsa PCTA Indonesia.
Sementara itu menurut pengurus PCTA Indonesia, Ketua Departemen Pendidikan,
Kushartono, pelaksanaan Tasyakurran Hari
Kartini adalah even nasional yang dipusatkan di kota Rembang. Di semua daerah
juga dilakukan kegiatan serupa sejak tanggal 21 April.
“Peringatan Hari-hari Besar Nasional diputuskan oleh pengurus
pusat PCTA Indonesia sebagai salah satu program kerja. Untuk peringatan Hari
Kartini adalah kerjabareng dengan Departemen Peranan Perempuan PCTA Indonesia,”
kata Kushartono yang juga Wali Talqin Shiddiqiyyah ini di Rembang, (27/04).
Bertempat di Balai Kartini, Kabupaten Rembang kegiatan ini
bertujuan untuk bersyukur atas jasa para Pahlawan agar dapat menumbuhkan rasa
bangga dan cinta tanah air.
“Dengan rasa bangga dapat menumbuhkan rasa cinta dan mau meneruskan
gerak para penjuang dan pahlawan kemerdeakaan,” lanjut Kuhartono.
Pengurus PCTA Indonesia DPD DKI Jakarta, Leilana Meilani, di
tempat yang sama berpendapat bahwa inspirasi dari RA Kartini adalah emansiasi perempuan
secara berbudaya, tidak perlu kebablasan.
“Kota Rembang ini sangat bersejarah yang energinya sangat
berpengaruh di Indonesia dan dunia. Terutama semangat Ibu RA Kartini dalam
bidang pendidikan bagi perempuan. Emansipasi perempuan adalah sebagai
penyeimbang bukan selalu ingin menguasai,” jelas Leilana Meilani.
Dari semua rangkaian kegiatan PCTA Indonesia tasyakuran ini, Ketua
Umum PCTA Indonesia, I Dewa Nyoman S Hartana berterimakasih ke banyak pihak.
“Kami sangat berterimakasih kepada Dewan Pemrakarsa PCTA Indonesia, Pemerintah Kabupaten Rembang dan segenap pengurus PCTA Indonesia serta yang telah mensukseskan acara ini,” kata I Dewa Nyoman S Hartana saat memberi sambutan pembuka.
Kegiatan di pusat kota Rembang ini selain memberikan santunan
kepada para dhuafa juga dilengkapi dengan aneka stan karya pengurus PCTA
Indonesia yang diisi beberapa produk daerah.
Dihadiri hampir seribu orang, acara ditutup dengan seminar yang dihadiri
Ibu Nyai Shofwatul Ummah. (dpw)