JOMBANG - Bertempat di rumah makan Yusro Lestari, Tembelang, digelar pertemuan pegiat media di Shiddiqiyyah oleh Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah (OPSHID), (11/05). Tujuan pertemuan ini untuk mewujudkan jejaring media dan jurnalistik sebagai pelestari ajaran Thoriqoh Shiddiqiyyah.
“Dengan membangun konsolidasi tim media ini semoga menjadi pelestari ajaran Shiddiqiyyah,” pesan Walitalqin Shiddiqiyyah, Ulil Abshor, dalam sambutan pembukanya.
“Saya mengusulkan diwaktu mendatang agar OPSHID mengundang tim media dari berbagai organisasi di Shiddiqiyyah. Dan OPSHID sebagai leader media,” pesan Pak Ulil - sapaan akrabnya yang diamini oleh undangan.
Bertema “Jurnalisme Nubuwat”, Taufik Pramudiyanto, seorang jurnalis senior dari sebuah redaksi media online hadir menjadi salah satu narasumber memberikan penjelasan mendalam.
“Agar menjadi jurnalis yang bermutu harus banyak membaca. Jangan alergi dengan informasi, tapi juga jangan semua informasi ditelan mentah-mentah,” pesan Taufik Pramudiyanto.
Sementara itu Edi Purwanto narasumber yang lain membedah kiat membangun sistem kerja redaksi media.
“Pertama perlu dibentuk rumah konten atau redaksi. Dari sini akan terbangun kerja jejaring melalui penjadwalan, breakdown isu, desk dan seterusnya,” kata Edi Purwanto
Usai istirahat, dalam sesi tanya jawab beberapa undangan menyampaikan pendapat dan pertanyaan.
Budiono, youtuber asal Malang, mengutip dhawuh Sang Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah, Syekh Muchtarulloh Al Mujtaba” Sudah waktunya Shiddiqiyyah mendunia. Dan media menjadi wasilahnya.”
“Perlu adanya manajemen untuk menangani sistem media dengan tujuan agar warga Shiddiqiyyah sadar media,” kata Budiona, yang juga pegiat PCTA Indonesia ini.
Sebelum acara ditutup, Windu Haribadi Ahmad, penanggungjawab OPSHID Media Pusat berjanji untuk mengadakan pertemuan lanjutan membahas hal-hal teknis. Diikuti 60-an orang peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur, acara ini diakhiri dengan doa penutup. (Dpw)