KEDIRI - Dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dinyatakan bahwa visi Organisasi Shiddiqiyyah (ORSHID) sebagai organisasi sosial keagamaan Islam yang bersifat tashawuf yaitu manunggalnya keimanan dan kemanusiaan. Terkait hal itu, dalam rangka menyambut kebangkitan tasawuf dunia, warga Shiddiqiyyah dengan semangat turut mengambil peran menjalankan beragam program organisasi di lingkungan Thoriqoh Shiddiqiyyah.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Dewan Ketahanan Thoriqoh Shiddiqiyyah bersama warga adalah mengamalkan Asma' Garam. Kegiatan yang di tiap daerah dilaksanakan secara berturut-turut selama 10 hari ini menjadi bagian ikhtiar doa sekaligus penggalangan dana bagi percepatan program kerja organisasi terutama bidang pembangunan aset Shiddiqiyyah.
“Pengamalan Asma’ Garam dan Bimbingan Buchur adalah bagian menyambut kebangkitan tasawuf dunia. Membimbing (talqin) kehidupan bernegara dan pribadi secara tasawuf,” pesan Kholifah Shiddiqiyyah, Abdullah Afif, saat pembukaan kegiatan, (24/04).
Di kabupaten dan kota Kediri, kegiatan Asma’ Garam dan Bimbingan Buchur digelar di dua lokasi. Titik pertama di Kediri wilayah utara bertempat di Gedung THGB Tegowangi, Plemahan. Di tempat ini diikuti 145 orang peserta mulai tanggal 14- 24 Syawal. Sedang di lokasi kedua diadakan di Gedung Pesantren Jatidiri Bangsa, Pojok, Wates diikuti 172 orang mulai tanggal 15-25 Syawal 1445H.
Pengamalan Asma' Garam dan bimbingan Buchur dipimpin langsung oleh Kholifah Shiddiqiyyah dan Wali Talqin yang menjadi Dewan Ketahanan Thoriqoh Shiddiqiyyah. Secara bergantian selama 10 hari ada 18 Wali Talqin Shiddiqiyyah yang hadir bergantian di Kediri.
Selama kegiatan Asma' Garam di Gedung THGB dan Gedung PJDB Kediri terkumpul dana shodaqoh sebesar Rp 68 juta lebih. Dana ini dipergunakan untuk penyelesaian beberapa bangunan yang ada di kabupaten Kediri seperti Gapura THGB/BTQ dan juga Pesantren Jatidiri Bangsa. Di penghujung kegiatan ditutup dengan acara tumpengan dan santunan untuk para dhuafa. (Sit)