Dengan semangat Cinta Tanah Air, anggota dan Pengurus organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air (PCTA) I Indonesia Surabaya, Sidoarjo dan Tuban bersama memeriahkan Hari Kebangkitan Nasional di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Surabaya, (26/05). Mengapa gedung ini dipilih?
SURABAYA -Sejarah mencatat Dr. Soetomo, memiliki peran penting bagi berdirinya Gedung Nasional Indonesia (GNI) Surabaya. Ia adalah orang yang mencetuskan ide pembangunan gedung tersebut. Soetomo memiliki ide ini ketika ia memotori perkumpulan Indonesische Studieclub (IS). Sebab waktu itu bangsa Indonesia di Surabaya jika ingin mengadakan rapat umum di gedung-gedung sering gagal terlaksana karena tekanan politik pemerintah kolonial Belanda.
Sekretaris PCTA Indonesia DPD Jawa Timur, Cahyo Sudarso menyampaikan tujuan tasyakuran ini untuk mengingat dan merawat sejarah.
“Ini bagian dari Jasmerah (istilah; Jangan Meninggalkan Sejarah ) memperingati pergerakan terhadap perlawanan penjajahan kolonial guna mencapai kemerdekaan Bangsa,” kata Cahyo Sudarso.
“Saat ini perjuangan pahlawan dilanjutkan melalui bidang pendidikan yang tidak dengan senjata melainkan memunculkan kesadaran anak bangsa untuk bersatu, merapatkan barisan. Dan PCTA Indonesia hadir untuk mewujudkan untuk turut mengisi, meneruskan pergerakan Cinta Tanah Air ini,” tambahnya Cahyo Sudarso.
Sementara itu Mohammad Sholeh, Ketua PCTA Indonesia Surabaya, sebagai tuan rumah acara ini menyampaikan kegiatan ini akan berlanjut setiap momen hari besar Nasional. Hal ini juga diamini oleh Sujianto, Ketua PCTA Indonesia Sidoarjo yang bertindak sebagai ketua pelaksana acara.
“Tasyakuran ini perlu digalakkan untuk menghargai jasa para pahlawan terdahulu,” tutur Sujianto.
Dalam kegiatan tasyakuran juga dimeriahkan paguyuban Karawitan anak-anak yang dipimpin Slamet dan Pujiastuti dari Surabaya. Acara dipungkasi dengan doa bersama di makam Dr. Soetomo, jalan Bubutan Surabaya, dipimpin oleh Walitalkin Shiddiqiyyah, Abdul Salam. (dar)