Header Ads Widget

ATAS BERKAT ROHMAT ALLOH YANG MAHA KUASA

Bangun 5 RSKILHS, Warga Lamongan Siapkan 120 Juta Rupiah per Unit

LAMONGAN – Jika Anda pernah berkunjung ke Kabupaten Lamongan pasti akan menjumpai tagline “Megilan”. Kata Megilan ini dapat diartikan paling, lebih, sangat, luar biasa, istimewa atau mengarah ke perumpamaan hal yang diluar kebiasaan”. Ternyata motto ini juga selaras dengan apa yang sudah dilakukan oleh pengurus organisasi dan warga Shiddiqiyyah kota Soto ini yang pada tahun 1445 H/2024 M bertekad membangun 5 unit Rumah Syukur Kemerdekaan Indonesia Layak Huni Shiddiqiyyah (RSKILHS).  Dimana saja lokasinya?

Lokasi Rumah Syukur di lima zona 

Dalam laporan yang dikirim ke redaksi oleh Ahmad Kacung Abd Khohar, Ketua DPD Organisasi Shiddiqiyyah (ORSHID) Kabupaten Lamongan disebutkan bahwa warga setempat telah mengadakan rapat membahas RSKILHS. Sebanyak 39 orang pengurus dari Forum Shilaturohmi Organisasi di lingkungan Shiddiqiyyah (FOSHBOS) dan DPC ORSHID Lamongan hadir membahas serius kegiatan besar ini.

“Kami pengurus organisasi dan walitalqin Shiddiqiyyah, pak Edi Setiawan dan pak Salim, mengadakan pertemuan di rumah Ketua organisasi Dhilaal Berkat Rohmat Alloh (DHIBRA) Lamongan di dusun Tikung, Bakalan Pule, kecamatan Kota pada  tanggal 07 Mei 2024,” kata  Ahmad Kacung mengawali laporannya.

“Dalam rapat ini dibahas pembentukan koordinator zona atau daerah dari 19 DPC ORSHID yang ada. Juga penetapan jumlah anggaran pembangunan RSKILHS serta pembentukan panitia antar zona atau koordinator daerah,” lanjut Ahmad Kacung.

Salah satu kesepakatan rapat adalah membangun rumah syukur di lima lokasi berbeda di kabupaten Lamongan. Lima lokasi ini antara lain di kecamatan Sambeng (zona 1),  kecamatan Kembangbahu (zona 2), kecamatan Deket (zona 3), kecamatan Modo (zona 4), dan kecamatan Mantup (zona 5). Untuk lokasi di kecamatan Mantup, tepatnya di Dusun Glendeh, Desa Tunggun Jagir, telah selesai dibangun pada tanggal 28 Mei 2024 karena merupakan korban gempa.

“Ukuran rumah kami sepakati 5 x 7 m persegi dengan anggaran per unit 120 juta rupiah,” tutur Ahmad Kacung lagi.

Nana Jumana saat memimpin rapat

Ketua DHIBRA perwakilan Kabupaten Lamongan, Nana Jumana berharap rencana pembangunan rumah syukur akan berjalan sesuai rencana.

“Kami telah mengadakan survei lokasi pada tanggal 27 Mei dan semoga terlaksana sesuai harapan. Kami juga mengajak warga Shiddiqiyyah di Lamongan agar terus semangat dan kompak dalam pembangunan Rumah Syukur seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata  Nana Jumana.

Dijelaskan juga oleh Nana Jumana bahwa penerima Rumah Syukur terdiri dari beragam profesi, mulai pedagang cilok hingga buruh pabrik.  

“Di zona 1 penerimanya bu Ana Safitri, fakir miskin penjual Cilok. Di zona 2 penerima adalah Bu Ani pekerjaannya sebagai  buruh.  Di zona 3 diterimakan kepada pak Zulkifli Santoso, pedagang mie ayam. Di zona 4 rumah syukur untuk Bu Sukarlik, seorang buruh. Dan di  zona 5 penerimanya  pak  Edi Santoso juga pekerjaan buruh pabrik," pungkas pria asal Kuningan, Jawa Barat ini.

Perlu diketahui, pembangunan Rumah Syukur Kemerdekaan Indonesia Layak Huni Shiddiqiyyah (RSKILHS) adalah salah satu kegiatan rutin tahunan DHIBRA.  Rumah ini diberikan kepada masyarakat dhuafa yang masih sangat membutuhkan agar mereka dapat merasakan kebahagiaan di momen peringatan Kemerdekaan Bangsa Indonesia setiap bulan Agustus. Sampai dengan tahun 2023 lalu telah dibangun 1824 unit RSKILHS di seluruh Indonesia. (kac)