JOMBANG – Berbekal dhawuh Sang Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah, Syekh Muchtarulloh Al Mujtaba, warga di Kabupaten Jombang pada tahun ini bertekad menyelesaikan pembangunan sepuluh unit Rumah Syukur Kemerdekaan Indonesia Layak Huni Shiddiqiyyah (RSKILHS). Dimana saja lokasinya?
Salah satu lokasi survei di Tunggorono, Kecamatan Jombang
Rumah Syukur yang dibangun oleh warga Shiddiqiyyah dimanapun adalah wujud syukur atas nikmat Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Dikomandoi oleh organisasi Dhilaal Berkat Rohmat Alloh (DHIBRA) Shiddiqiyyah, gerak langkah perencanaan, pelaksanaan hingga penyerahan Rumah Syukur telah ditentukan dengan rapi dan terukur. Lebih dari 20 tahun DHIBRA dibawah kepemimpinan Ibu Nyai Shofwatul Ummah, telah berpengalaman dalam menangani kegiatan kemanusiaan dalam beragam peristiwa.
Dalam berbagai pertemuan dan pengajian Ibu Nyai Shofwatul Ummah selalu mendorong semangat warga Shiddiqiyyah untuk tidak lelah dalam kegiatan kemanusiaan.
![]() |
Salah satu rumah penerima sebelum dibongkar |
Menyambut ajakan ini warga Shiddiqiyyah di kabupaten Jombang telah mengadakan banyak persiapan untuk mensukseskan pembangunan Rumah Syukur.
“Kami telah mengadakan survei lokasi penerima Rumah Syukur. Dan tahun ini fa insha Alloh di Jombang akan dibangun 10 unit,” kata Imam Baihaqi, Ketua DHIBRA perwakilan Jombang.
Dari data yang dikirim ke redaksi, setidaknya ada 10 unit Rumah Syukur yang akan dibangun pada tanggal 22 Juni 2024.
“Penerima rumah syukur tahun ini ada di kecamatan Bareng, Jombang, Ploso, Plandaan, Kabuh, Kudu, dan kecamatan Kesamben. Rata-rata penerima adalah masyarakat yang sangat membutuh rumah untuk layak dihuni,” imbuh Imam Baihaqi.
“Ada yang masih berupa tanah kosong, tapi ada juga yang sudah ada rumah sederhana yang harus dibongkar terlebih dahulu sebelum dibangun. Karena setiap Rumah Syukur telah ada gambar desain dan RAB-nya,” jelas Imam Baihaqi yang kini tinggal di Kecamatan Jombang kota ini.
Jika ditilik dari profesi penerima Rumah Syukur di Jombang, nampaknya sebagian besar bekerja sebagai petani dan karyawan swasta. Rumah Syukur ini sebagian dibangun oleh DHIBRA, tapi ada juga yang didirikan oleh Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah (OPSHID) dan juga oleh organisasi IKHWAN.
“Masing-masing Rumah Syukur minimal 70 juta rupiah anggaran pembangunannya. Semoga semua terlaksana sesuai rencana dan mendapat Ridloi Alloh Ta’ala,” harap Imam Baihaqi. (imb)