JOMBANG | ORSHIDJATIM - Babak baru penyelenggaraan musyawarah dilakukan oleh Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi Shiddiqiyyah (ORSHID). Sebentar lagi kegiatan Rapimnas akan digelar secara hybrid dimana pra acara akan dilakukan secara online dan puncaknya diadakan tatap muka. Acara hybrid adalah konsep acara yang menggabungkan elemen tatap muka (offline) dan digital (online) dalam satu kegiatan. Ini memungkinkan peserta untuk berpartisipasi secara langsung di lokasi fisik atau secara virtual melalui platform daring, menawarkan fleksibilitas dan jangkauan yang lebih luas.
Sesuai surat pemberitahuan nomor PEMB.464/DPP.00/VI/2025, bahwa PRA-RAPIMNAS V ORSHID dilaksanakan secara daring melalui zoom Meeting dengan agenda sidang-sidang komisi. Hal ini bertujuan agar dalam pelaksanaan RAPIMNAS nantinya telah dipahami terkait materi rapat dan evaluasi program kerja yang telah berjalan.
Surat yang ditujukan untuk pengurus DPW dan DPD ORSHID Se-Indonesia ini berisi jadwal rapat yang dimulai tanggal 7 Dzulhijjah 1446H/ 14 Juni 2025 hingga 25 Dzulhijjah 1446H/ 22 Juni 2025. Dilakukan secara bertahap, setiap ruang sidang akan diberikan link berbeda.
Menanggapi pentingnya rapat ini, Ketua DPW ORSHID Jawa Timur, Al Hallaj Muhyiddin mengajak jajarannya agar turut aktif memberikan pendapat di saat sidang.
"Saya harap semua pengurus di daerah ikut mensukseskan Pra Rapimnas dan Rapimnas. Masing-masing biro/bidang agar mempersiapkan diri," pesan Al Hallaj Muhyiddin.
Sesuai dengan amanat Anggaran Dasar ORSHID Bab X Pasal 38 dan Anggaran Rumah Tangga ORSHID Bab VIII Pasal 38 bahwa Rapimnas diadakan dalam rangka perencanaan kerja dan evaluasi organisasi. Bagi pengurus DPW dan DPD ORSHID se Indonesia dan perwakilan luar negeri peserta persidangan Pra-RAPIMNAS diwajibkan mendaftar identitas termasuk alamat email kepada panitia.
Sukses kegiatan Pra Rapimnas dan Rapimnas ORSHID akan menjadi tolok ukur keberhasilan kinerja organisasi.
"Semua jajaran pengurus ORSHID di daerah semoga makin kompak dan semangat dalam menjalankan tugas perjuangan di organisasi," pungkas Al Hallaj Muhyiddin. (dpw)